GenPI.co 
Aku merasakan hal yang tak biasa di dalam hatiku. Namun, aku tidak bisa mengartikan perasaan itu.
Hingga pada suatu hari, Roy berkunjung ke rumahku. Aku sangat senang melihat wajahnya.
"Bu, maaf kalau saya lancang. Belakangan ini, saya terus memikirkan Ibu. Saya terus merindukan tubuh indah Ibu," jelasnya.
Aku sangat kaget saat mendengar hal itu. Entah apa yang merasukiku, aku menjawabnya dengan senang hati.
"Kita punya rasa yang sama, saya juga terus memikirkanmu, Roy," jawabku.
Aku tahu, ini adalah hal yang sangat salah. Mengingat aku sudah punya Mas Joni, suamiku.
Namun, aku tidak bisa membohongi perasaanku. Aku tak kuasamenyembunyikan perasaan bahwa aku menginginkan Roy.
Setelah itu, tanpa aba-aba, bibir kami pun berpaut dengan mesranya. Sungguh, yang ada di pikiranku saat itu hanya wajah Roy, tiada yang lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
