
Aku tak pernah suka kopi. Namun, saat dia menyerahkan cangkir dan menatap mataku memohon agar aku mencicipinya, aku tak bisa lagi menolak.
Aku tetap tidak suka kopi. Tetapi, aku suka senyum manis dan teriakan gembiranya saat aku menelan minuman favoritnya, hazelnut latte.
Kami juga memesan makanan dan berbincang tentang apa yang terjadi belakangan ini.
Aku suka saat dia menceritakan sesuatu dengan heboh. Tangannya pasti akan bergerak liar sambil sesekali bertepuk tangan jika menurutnya cerita tersebut mulai mencapai titik klimaksnya.
Jatuh cinta padanya terasa seperti hal yang paling mudah aku lakukan selama hidupku.
Kepalaku masih terasa pusing tiap kali dia memelukku. Hangat tubuhnya membuatku kehabisan napas, tapi tak ingin melepaskan diriku dari rangkulannya.
Di tahun kedua ini, aku memberinya hadiah sebuah jam tangan yang sudah lama diinginkannya. Seperti dugaanku, dirinya sangat terkejut dan tak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.
Dirinya berkali-kali mengucapkan terima kasih padaku selama kami berada di kafe.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News