.webp)
Saat itu, wanita sama sekali tidak ada harganya dan dijual oleh orang tuanya demi mendapat uang.
“Apakah ini mau ditarik lagi ke belakang ke zaman-zaman mereka?” kata Denny.
Menurut Denny, kasus bisnis tipu-tipu yang dibungkus dengan agama ini bukan kali pertama terjadi.
BACA JUGA: Aisha Weddings Bikin Heboh, Menteri Bintang Sampai Murka
Sebelumnya, sederet kasus tipu-tipu berbaju agama, seperti Pasar Muamalah di Depok, travel umroh, dan Dimas Kanjeng di Probolinggo juga menyedot perhatian publik
“Pertanyaannya adalah mengapa orang seperti menjadi bodoh ketika dihadapkan dengan agama? Mereka yang tertipu juga bukan dari kalangan biasa, tetapi juga profesor dan akademisi,” katanya.
Denny mengatakan, ketidakmampuan akal dan logika dalam menyerap makna di dalam agama yang menjadi sebab utama.
Saat banyak orang melarikan diri dari situasi sulit dengan mencari jawaban ke agama, mulai timbul serigala-serigala berbaju agama yang memangsa mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News