Liputan Khusus

Kisah Semangat Slamet Tohari Merintis Kampus bagi Penyandang Disa

Kisah Semangat Slamet Tohari Merintis Kampus bagi Penyandang Disa - GenPI.co
Slamet Tohari memperjuangkan pendidikan kampus bagi disabilitas (Foto: Dok. Slamet Tohari)

Pria yang akrab disapa Amek tersebut juga merupakan penggagas dari Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD UB), yang didirikan pada pada 2012.

“Penyandang difabel di Indonesia butuh lembaga dan sarana pendukung, salah satunya dalam bidang pendidikan. Maka dari itu perlu ada lembaga seperti PSLD di setiap kampus, untuk mendukung para mahasiswa yang difabel,” kata Slamet kepada Tim Genpi.co (1/4).

Sejak PSLD didirikan, Universitas Brawijaya menjadi universitas inklusi untuk penyandang disabilitas. 

Salah satu programnya adalah jalur seleksi khusus, dan beasiswa bagi penyandang disabilitas dengan berbagai kekurangan fisik. 

Dengan jalur tersebut, setiap tahunnya Universitas Brawijaya menerima sekitar 20 hingga 25 mahasiswa difabel.

“Hingga saat ini faktanya masih sulit mengakses pendidikan, karena mereka sulit berkompetisi dengan siswa normal. Maka dari itu saya menggagas untuk membuat jatah kursi khusus untuk para difabel,” ungkap Slamet.

Terkait prasarana untuk para mahasiswa disabilitas, Slamet mengatakan bahwa hingga saat ini Universitas Brawijaya telah memiliki sejumlah fasilitas seperti lift, kursi roda, toilet khusus dan sejumlah alat bantu belajar untuk para mahasiswa difabel.

Slamet berpendapat bahwa pendidikan inklusi di Indonesia sudah menuju arah yang lebih baik. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya