Indonesia Fashion Week 2019 Kampanyekan Busana Ramah Lingkungan

Indonesia Fashion Week 2019 Kampanyekan Busana Ramah Lingkungan - GenPI.co
Ratusan desainer dalam negeri turut serta pada gelaran Indonesia Fashion Week 2019

GenPI.co -  Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 kali ini, berkomitmen untuk mempromosikan industri fesyen berkelanjutan (ramah lingkungan). Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) selaku penyelenggara, turut mengampanyekan Sustainable Development Goals kepada peserta dan pengunjung pekan mode ini. Hal ini sejalan dengan peluncuran United Nations Alliance for Sustainable Fashion at the UN Environtment Assembly di Nairobi, Kenya pada 14 Maret 2019 lalu.

Presiden IFW Poppy Dharsono menjelaskan  mode merupakan industri kreatif yang sangat penting untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, industri mode juga membantu menumbuhkan industri pariwisata, karena itu kami mendukung UN Nations Alliance for Sustainable Fashion," ujar Poppy dalam keterangannya.

Berdasarkan studi UN Environtment, industri mode merupakan pengguna air terbesar di dunia. Industri ini juga menghasilkan sekitar 20% air limbah di seluruh dunia dan melepaskan setengah juta ton serat mikro sintetis ke laut setiap tahunnya. 

“Selain itu masyarakat modern saat ini membeli 60% lebih banyak pakaian dibandingkan 15 tahun yang lalu. Namun, setelah dibeli separuh pakaian disimpan di dalam lemari,” imbuh Poppy. 

Sementara itu, Presiden IGCN Y.W. Junardy menjelaskan IGCN sangat mendukung langkah APPMI untuk mempromosikan dan menjalankan industri mode yang berkelanjutan.  "Kami mendorong perusahaan yang terkait dengan industri fashion untuk mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan," ujar dia.

Dalam gelaran IFW, UN Global Compact Network juga memberikan informasi terkait UN Alliance for Sustainable Fashion dan berupaya mendukung industri. Ini dengan melibatkan langsung produsen tekstil dan garmen, desainer, produsen, pemasok, pengecer, pembeli, distributor, penyedia layanan dan logistik. Turut pula melibatkan asosiasi perdagangan dan industri.

Pekan mode ini juga memungkinkan International Labour Organization (ILO) untuk memberikan edukasi kepada produsen garmen dan pedagang tentang bagaimana caranya memberikan pekerjaan yang layak. 

Dalam kesempatan ini UNESCO, UN Women, UNHCR, UNDP, ILO, UNICEF, UNAIDS, IGCN (Indonesia Global Compact Network) dan Connect4Climate Grup Bank Dunia mengajak peserta pameran untuk terlibat langsung dalam dialog terkait rantai pasok garmen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya