Rancang Pendeteksi Gempa, 6 Siswa SMP dari Surabaya Raih Emas di Kejuaraan Internasional

Rancang Pendeteksi Gempa, 6 Siswa SMP dari Surabaya Raih Emas di Kejuaraan Internasional - GenPI.co
Para siswa SMP Al-Hikmah Surabaya, pemenang Malaysian Association of Research Scientist 2019. (Foto: Istimewa)

Enam siswa SMP dari Surabaya, Jawa Timur, mengukir prestasi di ajang cerdas cermat Malaysian Association of Research Scientist 2019, di Kuala Lumpur, Malaysia. Keenam remaja itu, Achmad Firdaus Assabil, Muhammad Ezra Satwika, Abel Gani, Afarrel Febryan Ghiffari, Haidarrozan Pramasony dan Khosyi Waliyyul Fattah, merupakan siswa kelas VII SMP Al-Hikmah, Surabaya.

Mereka menang setelah berhasil merancang alat pendeteksi gempa terbaru dengan menggunakan artificial intelligence. Inovasi tersebut berhasil meraih juara dan mengalahkan 500 peserta dari seluruh Asia.

"Kami juara pertama di kategori junior invention awards dari 500 peserta itu dari Asia," kata Achmad Firdaus Assabil, dikutip dari tribunnews (25/02).

Achmad Firdaus Assabil menjelaskan, ia dan teman-temannya tertarik untuk merancang pendeteksi gempa karena banyaknya bencana gempa di beberapa wilayah di Indonesia dan keterlambatan pemberitahuan. Kurangnya sistem sesmograf terutama di masyarakat di pedalamaman menjadi alasan mereka.

"Beberapa tahun belakang sering terjadi gempa di Indonesia dan setelah kami riset ternyata alasannya keterlambatan pemberitahuan sehingga kami buat alat ini memperluas jangkauan pemberitahuan kalau ada gempa," jelasnya.

Teknologi artificial intelligence yang digunakan keenam siswa tersebut berfungsi untuk memperluas jangkauan sensor jika terjadi gempa. Inovasi tersebut dibuat dalam bentuk kotak kecil yang dilengkapi sebuah layar yang memonitoring kapan terjadinya gempa. Saat terjadi gempa, pemberitahuan akan keluar otomatis dari layar dan juga bunyi suara peringatan.

Setelah keluar pemjadi pemenang, keenam siswa asal Surabaya tersebut sempat berkunjung di Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia. Dalam kunjungan tersebut kelompok pelajar SMP itu mendapat banyak saran dari Atase Pendidikan KBRI.

"Ke depannya akan kami kembangkan serta kami integrasikan dengan Internet of Things (IOT) sehingga bisa menghubungi pihak berwajib jika terjadi gempa sehingga masyarakat lebih prepare," kata Achmad Firdaus Assabil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya