Lurik, Kearifan Lokal dengan Sentuhan Kekinian

Lurik, Kearifan Lokal dengan Sentuhan Kekinian - GenPI.co
Motif lulik tradisional dengan rasa kekinian.

Salah satu kain tradisional dari Jawa, lurik semakin dilirik oleh para perancang mode ke dalam koleksi busananya. Seiring dengan pertumbuhan mode yang kian pesat, kain dengan motif bergaris-garis kecil ini dapat dipadu padankan dengan gaya kekinian. Salah satunya adalah hype wear.

Seperti yang dilakukan desainer asal Jember, Sofie terhadap koleksi busananya. Dalam setiap rancangan, ia selalu menyelipkan sentuhan tradisional khususnya lurik yang menjadi ciri khasnya. Sesuai dengan DNA-nya yang edgy dan nyentrik, ia menampilkan rancangan busana dengan konsep multi layering.

"Koleksi saya sebetulnya lebih ke outer yang terbuat dari bahan wol lalu dibikin motif lurik. Terinspirasi dari style perempuan masa kini yang cenderung suka pake outer dan coat seperti di luar negeri," ungkap Sofie kepada GenPI.c0 belum lama ini.

Perancang yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC) ini ingin menggambarkan karakter perempuan urband yang tegas dan mandiri. Karya-karya nya sering ditampilkan dalam ajang fashion show bergengsi dalam negeri. Seperti gelaran Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2018 pada bulan Juli lalu.

Sofie selalu memadu padankan beberapa bahan dalam satu look, seperti mix and match outer dari bahan katun, wol, dan silk berpadu dengan potongan celana over-sized, atasan tunik dan ikat pinggang.

Keseluruhan tampilan nampak elegan berkat balutan palet warna gelap dan monochrome seperti hitam, navy, abu-abu dan hijau army. Menurutnya elemen outer saat ini memang sedang digandrungi khususnya generasi muda, sebab selain bisa bergaya, modelnya sangat praktis.

"Agar tidak berat saat dipakai, saya siasati dengan dalamnya gak dilapis. Jadi cuma selapis aja. Bahannya gak terlalu tebal dan oversized. Cocok untuk iklim di Indonesia," imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya