
GenPI.co - Presiden Haiti Jovenel Moise terbunuh dalam sebuah serangan di kediamannya pada hari Rabu (7/7) waktu setempat.
Tragedi itu diumumkan oleh Perdana Menteri Sementara Claude Joseph di hari yang sama. Dia menambahkan bahhwa istri Moise juga terluka dalam insiden itu.
"Presiden dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol," kata Joseph.
BACA JUGA: Milisi Pro Iran Rencanakan Serangan Dahsyat, AS Harap Waspada
Claude Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang sambil bersikeras polisi dan tentara akan memastikan keselamatan penduduk.
Moise telah memerintah Haiti, negara termiskin di Amerika, melalui dekrit. Hal itu terjadi setelah pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 2018 ditunda karena perselisihan, termasuk ketika masa jabatannya sendiri berakhir.
BACA JUGA: Rencana Iran Bikin AS dan Eropa Murka, Kutukan pun Terlontar!
Selain krisis politik, penculikan untuk tebusan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, yang lebih jauh mencerminkan pengaruh yang berkembang dari geng-geng bersenjata di negara Karibia.
Haiti juga menghadapi kemiskinan kronis dan bencana alam yang berulang.
BACA JUGA: Listrik Padam, Iran Tak Bisa Hitung Mundur Kehancuran Israel
Presiden menghadapi oposisi tajam dari petak-petak penduduk yang menganggap mandatnya tidak sah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News