
"Mereka mendesak semua negara di bawah hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, untuk bekerja sama dengan semua otoritas terkait hal ini," tambahnya.
Ledakan pada Kamis (26/8), diklaim ISIS-K, menewaskan sedikitnya 85 orang. Di dalamnya ada 13 prajurit AS.
Aksi bom tersebut dinilai bakal menyulut perang baru. Dan Amerika disebut bakal menjadi negara terdepan yang membalas aksi terorisme di Afghanistan. (*)
BACA JUGA: Mantan Tahanan Guantanamo Jadi Menhan Afghanistan
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News