
27 negara Uni Eropa telah meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi menghentikan bantuan pembangunannya .
Langkah ini yang juga diambil oleh negara-negara lain dan Bank Dunia.
Borrell mengatakan, tanggapan Uni Eropa terhadap krisis akan tergantung pada perilaku otoritas Afghanistan yang baru. Dan, setiap dimulainya kembali hubungan akan membutuhkan kepatuhan dengan kondisi termasuk hak asasi manusia.
BACA JUGA: Sesumbar Intelijen Israel, Iran Masih dalam Jalan Panjang
"Ini terutama mengharuskan Taliban mengambil langkah-langkah yang memungkinkan komunitas internasional membantu rakyat Afghanistan," katanya,.
Dia juga menambahkan bahwa staf wanita dari badan-badan internasional harus mampu melakukan pekerjaan mereka.
BACA JUGA: Teror Mengemuka di Afghanistan! Pejabat Taliban jadi Incaran
Laporan luas tentang pelanggaran hak asasi manusia dan pengucilan anak perempuan dari sekolah telah merusak optimisme bahwa pendekatan Taliban telah berubah sejak pertama kali menguasai Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001.
Borrell bertemu dengan pejabat Qatar pekan lalu di ibukota Qatar, Doha, di mana Taliban memiliki perwakilan.
BACA JUGA: Iran Mau Berunding Soal Nuklir, Tapi Minta Cairkan USD 10 Miliar
Dia mengatakan kontak Qatar dengan Taliban ditujukan untuk memoderasi perilaku mereka dan mendesak Doha untuk menggunakan kontaknya dengan mereka untuk memastikan "skenario terburuk" untuk Afghanistan dapat dihindari.(Reuters)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News