GenPI.co 
Permintaan terhadap minyak nabati untuk makanan juga naik tiga juta ton setiap tahun.
Pada saat pandemi, permintaan tersebut turun dua juta ton. Akan tetapi, permintaan mengalami peningkatan dua juta ton pada saat ini.
Sementara itu, James Fry dari LMC International mengatakan, permintaan terhadap minyak nabati kembali pulih pada 2021/2022.
BACA JUGA: Ramalan Malapetaka China Bikin Geger Dunia, Indonesia Waspada
"Hal ini terjadi karena permintaan terhadap minyak nabati lebih kuat dibanding yang diperkirakan. Sedangkan produksi minyak nabati dalam negeri tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan," jelasnya.
Selain melihat kondisi ekonomi dunia, James memprediksi harga CPO dengan menganalisa data Oceanic Nino Index (ONI).
BACA JUGA: Ramalan Denny Darko Menakutkan, Bulan Depan Sangat Mengerikan
Fry melihat adanya kemiripan antara grafik ONI dengan grafik perubahan produksi CPO Indonesia.
Menurut analisis dia, peningkatan grafik ONI berkorelasi positif dengan pertumbuhan produksi CPO.
BACA JUGA: Ramalan Warisan Vanessa Angel Bikin Lemas, Denny Darko: Hati-hati
Dari hasil plotting pertumbuhan CPO di Indonesia dan Malaysia dari tahun ke tahun dan perubahan kumulatif pada produksi sejak akhir 2019 dan awal pandemi pada 2020.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
