
Laporan itu berlandaskan pada pernyataan pejabat Amerika Serikat (AS) dan dokumen intelijen.
Hal tersebut juga diperkuat dengan informasi bahwa Rusia telah mengerahkan lebih dari 90 ribu tentaranya di perbatasan dengan Ukraina.
"Rencana itu melibatkan pergerakan ekstensif 100 kelompok taktis batalion dengan perkiraan 175 ribu personel, bersama dengan baju besi, artileri, dan peralatan," ujar seorang pejabat yang dikutip The Washington Post.
BACA JUGA: Rusia Digdaya dengan Hipersonik Zircon, AS Bisa Disalip
Pada Kamis (2/12), Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan hampir 94 ribu tentara Rusia dikerahkan di perbatasan Ukraina dan Moskow dapat memicu eskalasi skala besar pada Januari.
Pada hari yang sama, AS memperingatkan Rusia bahwa setiap agresi militer terhadap Ukraina akan mendapatkan konsekuensi.
BACA JUGA: Kapal Perang Gahar Rusia Masuk Indonesia, TNI Pasang Kuda-kuda
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dijadwalkan untuk melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (7/12).
Kedua presiden berencana untuk membahas implementasi keputusan yang dibuat pada pertemuan puncak Jenewa pada bulan Juni, hubungan bilateral, situasi di Afghanistan, Iran, Ukraina, Libya dan Suriah. (*)
BACA JUGA: Rencana Busuk Rusia Dibongkar Presiden Ukraina, Ada Upaya Kudeta
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News