
Kekhawatiran WHO saat ini berada pada level paling tinggi. Itu dipicu banyaknya negara yang mengabaikan Omicron dan menganggapnya sebagai varian ringan.
WHO menekankan belum jelas secara rinci, apakah gejala yang ada benar-benar ringan atau justru parah dari varian lain.
"Kita telah belajar sekarang bahwa meremehkan virus ini berisiko," kata Tedros.
BACA JUGA: Pengumuman Terbaru WHO Soal Varian Omicron, Semua Wajib Waspada
Jika Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah sekali pun, dengan jumlah kasus yang banyak akan membuat sistem kesehatan ikutan kolaps.
Dari analisisnya, vaksin yang ada di dunia saat ini tak cukup untuk melawan Omicron. Masker dan jarak sosial dinilai masih lebih penting.
BACA JUGA: Peringatan Penting WHO Terkait Varian Omicron, Harap Disimak
"Ini bukan vaksin, bukan masker. Ini bukan vaksin, alih-alih menjaga jarak. Ini bukan ventilasi atau kebersihan tangan. Lakukan semuanya. Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik," tutur Tedros.
Sebelumnya, Inggris mengumumkan kematian pertama Omicron. China juga telah mengumumkan kemasukan Omicron dari kasus impor.
BACA JUGA: Varian Omicron Menghantam 57 Negara, WHO Beri Warning Keras
Senin, riset Oxford menulis bahwa dua suntikan Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca kurang manjur melawan Omicron.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News