Natal di Arab Saudi, Dekorasi Warna-warni di Toko dan Kafe

GenPI.co - Tren keterbukaan dan toleransi yang lebih besar untuk musim perayaan seperti Natal makin mengemuka di Arab Saudi, khususnya di Riyadh dan Jeddah.

Ini adalah bagian dari reformasi Kerajaan Arab Saudi di bawah pemerintahan pemimpin ‘de facto’ Pangeran Muhammad bin Salman.

Sydney Turnbull, seorang warga negara AS yang telah tinggal di Arab Saudi selama tujuh tahun merasakan jelas perubahan itu.

BACA JUGA:  Israel Baik Hati, Warga Gaza ini Bisa Rayakan Natal di Bethlehem

Kepada Arab News dia bercerita ketika dia pertama kali tiba, Natal adalah hari libur yang dirayakan secara ketat dan  tertutup. 

"Anda mendengar cerita tentang orang yang menyelundupkan pohon Natal dan merayakannya secara pribadi, tetapi Anda tidak pernah melihat dekorasi atau lampu warna-warni di luar seperti yang Anda lakukan di Amerika Serikat," katanya. 

BACA JUGA:  25 Ucapan Selamat Natal Paling Hangat! Silakan Copy-Paste

Namun, semua itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Pajangan khas Natal bermunculan di jendela toko dan produk hadiah berjajar di rak.

"Tahun ini, khususnya, mungkin merupakan tampilan Natal yang paling umum," kata Turnbull.

BACA JUGA:  Jelang Natal, Inggris Makin Sengsara! Begini Kondisinya

Kafe dan restoran berubah menjadi negeri ajaib musim dingin, manusia salju berhiaskan permata, dekorasi, dan ornamen untuk dijual.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News