GenPI.co 
Dia menyebut Israel sebgai rezim Zionis yang berakar pada ketidakamanan,teror, ketidakamanan, dan perselisihan.
Israel menentang kesepakatan asli Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani antara Iran dan enam kekuatan dunia: Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Mantan presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.
BACA JUGA: Untung Pria ini Keburu Ditangkap, Kalau Tidak Suriah Makin Hancur
Teheran pada gilirannya telah menghentikan kepatuhannya terhadap kesepakatan itu dan telah beringsut menuju produksi uranium tingkat senjata.
Presiden AS Joe Biden telah berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, dengan Uni Eropa menengahi proses di mana tujuh putaran pembicaraan tidak langsung telah diadakan.
BACA JUGA: Ambisi Besar Putra Mahkota Arab Saudi, Kota Riyadh Bakal Begini
Israel telah menentang kebangkitan kembali kesepakatan itu dan telah memperingatkan para penandatangan kesepakatan tentang bahaya dari kedua negosiasi yang berlarut-larut.
"Hari ini, pembicaraan nuklir di Wina dilanjutkan. Kebijakan dan tantangan luar negeri utama Israel adalah untuk mencegah program nuklir Iran,” tegas Lapid kepada FADC.
BACA JUGA: Filipina Makin Babak Belur, Korban Tewas Naik Menjadi 338 Orang
“Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah melakukan dialog intensif dengan semua negara yang terlibat dalam negosiasi ini,” ucap dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
