Arindam Bagchi, juru bicara kementerian itu dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa menetapkan nama yang ditemukan ke tempat-tempat di Arunachal Pradesh tidak mengubah fakta yang ada.
Sementara Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan Tibet Selatan berada di Daerah Otonomi Tibet China, dan secara historis merupakan wilayah China.
Dia menambahkan bahwa penamaan itu berada dalam lingkup kedaulatan China.
BACA JUGA: Pidato Tahun Baru Presiden China, Hong Kong dan Taiwan Disorot
Tibet selama berabad-abad telah berganti-ganti antara kemerdekaan dan kontrol oleh China.
Negeri Tirai Bambu sendiri mengeklaim bahwa pihaknya "membebaskan secara damai" dataran tinggi yang terjal itu pada tahun 1951.
BACA JUGA: Prancis Tak Berdaya, Varian Omicron Kini Kuasai Negeri
Tibet dengan keras mempertahankan dan memiliterisasi perbatasan dan mengesampingkan setiap perdebatan tentang kepemilikan historis China atas wilayah tersebut.
Sementara itu, India melihat Undang-Undang Perbatasan Darat China yang baru, disetujui pada Oktober dan mulai berlaku pada 1 Januari, sebagai penguatan posisi Beijing.
BACA JUGA: Eks Presiden Afghanistan Hanya Punya 2 Menit, Hidup atau Mati!
Undang-undang tersebut menyebut kedaulatan dan integritas teritorial China "suci dan tidak dapat diganggu gugat".
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News