
Sebagai tanggapan atas serangkaian peluncuran, Amerika Serikat pekan lalu memberlakukan sanksi baru terhadap negara bersenjata nuklir itu.
Sementara Pyongyang menuduh langkah itu sebagai sebagai tindakan "provokasi".
“Korea Utara memiliki hak yang sah untuk membela diri,” kata seorang juru bicara kementerian luar negeri kepada KCNA.
BACA JUGA: Manuver IDF dan CENTKOM Bikin Musuh Jantungan, Senjatanya Canggih
Meskipun terkena sanksi internasional atas program senjatanya, Pyongyang telah menggandakan upayanya untuk memodernisasi militer.
Di saat yang sama, pemerintah negara terisolir itu menolak untuk menanggapi seruan AS untuk melakukan pembicaraan.
BACA JUGA: Taliban Lakukan ini, Musisi Afghanistan Menangis tak Berdaya
Pada pertemuan penting partai berkuasa Korea Utara bulan lalu, Kim berjanji untuk terus membangun kemampuan pertahanan negara.
Dialog antara Washington dan Pyongyang masih terhenti, dan Korea Utara yang miskin juga berada di bawah blokade virus corona yang dipaksakannya sendiri.
BACA JUGA: Gegara Trump, Twitter Menghukum Pemimpin Tertinggi Iran
Akibat tindakan tersebut, perekonomian Korea Utara menjadi carut marut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News