GenPI.co 
Saat ini, beberapa perusahaan ekspedisi hanya mampu mengoperasikan 50% armadanya.
Kekurangan ini sendiri diakibatkan dari penutupan perbatasan selama dua tahun dan larangan perdagangan dengan China karena covid-19, yang membuat Korut tidak memiliki kapasitas produksi ban yang mumpuni.
Tanpa ban, mobil-mobil di Korut banyak yang mangkrak. Banyak yang hanya diparkir tanpa bisa ke mana-mana.
BACA JUGA: Kim Jong Un Dihina di Korea Utara, Satu Negara Geger
"Kekurangan ban telah terjadi di masa lalu, tetapi sangat sulit untuk menemukannya akhir-akhir ini, seperti yang terjadi selama Maret yang sulit," ujar seorang sumber, seperti dikutip mengutip Radio Free Asia, Senin (171/2022).
Dia merujuk pada kelaparan dan keruntuhan ekonomi Korea Utara 1994-1998 yang menewaskan jutaan rakyat.
BACA JUGA: Siksaan Mengerikan Kim Jong Un Terbongkar, Wanita Jangan Baca
"Pengemudi akan menggunakan ban yang sama sampai tapaknya aus dan mengkilat," tambah sumber itu.
Bahaya pun muncul lantaran banyak yang menggunakan kembali ban yang bocor atau sobek demi mobilitas.
BACA JUGA: Aturan Gila Kim Jong Un, Rakyat Tak boleh Tertawa 11 Hari
"Terkadang mobil harus dimiringkan karena ban yang mereka gunakan lebih besar atau lebih kecil dari spesifikasi kendaraan," sebutnya lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
