SpaceX menjamin bahwa satelit yang baru jatuh ini tidak mengakibatkan bahaya baik di orbit maupun di darat. Setiap satelit memiliki berat kurang 260 kilogram.
SpaceX menggambarkan satelit yang hilang sebagai "situasi unik." Badai geomagnetik semacam itu disebabkan oleh aktivitas matahari yang intens seperti suar, yang dapat mengirim aliran plasma dari korona matahari meluncur ke luar angkasa dan menuju Bumi.
Sejak meluncurkan satelit Starlink pertama pada 2019, Elon Musk membayangkan konstelasi ribuan satelit lagi untuk meningkatkan layanan Internet.
BACA JUGA: AS Bertemu Jepang dan Korsel, Bahas Ancaman dari Korea Utara
SpaceX berusaha membantu memulihkan layanan Internet ke Tonga melalui jaringan ini menyusul letusan gunung berapi dan tsunami yang menghancurkan.
OneWeb yang berbasis di London memiliki satelit Internet sendiri di sana. Dan Amazon berencana untuk mulai meluncurkan satelitnya akhir tahun ini.
BACA JUGA: Boris Johnson Gerah, Minta NATO Lakukan ini Terkait Ukraina
Para astronom merasa tertekan bahwa konstelasi mega ini akan merusak pengamatan malam hari dari Bumi.
Persatuan Astronomi Internasional membentuk pusat baru untuk perlindungan langit gelap.(*)
BACA JUGA: Ukraina- Russia makin Mendidih, Paus Fransiskus pun Bertitah
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News