Thomas-Greenfield mengatakan, pengumuman Rusia tidak lebih dari teater, tampaknya dirancang untuk menciptakan dalih untuk invasi lebih lanjut ke Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin bikin heboh dengan pidato dramatisnya yang menyatakan pengakuan atas Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.
Pengakuan tersebut diungkapkan Putin dalam sebuah pidato emosional di televisi yang dikelola pemerintah pada Senin (21/2).
BACA JUGA: 2 Warga Sipil Tewas, Separatis pro-Rusia Tunjuk Hidung Ukraina
Pemimpin Rusia itu tampaknya tak peduli jika langkahnya dapat memicu sanksi besar-besaran dari Barat.
"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang sudah lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk," kata Putin.(*)
BACA JUGA: Ngeri, Terkuak Daftar Target Pembunuhan Rusia Saat Invasi Ukraina
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News