GenPI.co 
Hasil ronsen menunjukkan bahwa paru-paru Tryston terhalang kerjanya karena peradangan. Para dokter lalu melakukan serangkaian tes untuk mengetahui penyebab peradangan, termasuk kemungkinan Pneumonia, namun hasilnya negatif.
Dari semua kemungkinan yang ada, “kami menghapus semua hal yang kami kira menjadi penyebabnya.” Ujar Dr. Kare. schultz, seorang ahli Pediatri dan Pulmonologi.
Setelah menemui jalan buntu, petunjuk didapat dari seorang kerabat Tryston. Dia mengatakan bahwa Tryston telah menghisap Vape sejak dari usia 14 tahun di kelas 8. Dr. Schultz percaya bahwa zat kimia-zat kimia yang berada dalam Vape telah menyebabkan paru-paru Tryston meradang sedemikian parah sehingga paru-parunya mulai tidak mampu menukar oksigen dan karbondioksida.
Kasus Tryston adalah yang paling parah dari seratusan kasus terkait Vape di Amerika Serikat. Bulan lalu lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat FDA menyelidiki 120 kasus terkait Vape dan bulan ini lembaga pencegahan dan pengendalian penyakit menular CDC melaporkan terdapat 153 kasus terkait Vape di 16 negara bagian dalam 24 hari terakhir.
Setelah 18 hari berjuang antara hidup dan mati kini Tryston telah keluar dari rukah sakit dan masuk ke program rehab. Kepada ABC Dia mengaku bahwa dirinya dan teman-temannya telah berhenti menggunakan Vape.
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
