Melansir Newsweek, Senin (6/6), Dr Kean tinggal di Morogoro, Tanzania, selama satu tahun, bekerja dengan organisasi nirlaba APOPO untuk sebuah proyek bernama "Hero Rats".
Ilmuwan berusia 33 tahun ini pernah belajar ekologi di Universitas Strathclyde dan juga meraih gelar PhD di Universitas Stirling.
Dia terpesona oleh seberapa cepat tikus dapat belajar dan dilatih, dan mengatakan bahwa itu adalah kesalahpahaman bahwa mereka tidak higienis.
BACA JUGA: AS Kuak Kasus Global Cacar Monyet, Mohon Waspada!
Dr Kean menggambarkan hewan pengerat sebagai makhluk "ramah" dan mengatakan bahwa dia percaya bahwa pekerjaan yang dilakukan akan menyelamatkan nyawa.
"Tikus akan bisa masuk ke ruang kecil untuk mendapatkan korban yang terkubur di puing-puing. Kami belum berada dalam situasi nyata, kami punya situs puing-puing tiruan,” katanya.
BACA JUGA: Pembunuhan Vladimir Putin, Ditutupi dengan Serangan Jantung
Dia mengungkapkan bahwa seluruhnya 170 tikus sedang dilatih dan mereka akan dikirim ke Turki, yang rawan gempa, bekerja sama dengan tim SAR.(*)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News