Catatan Dahlan Iskan: Bunuh Novel

Catatan Dahlan Iskan: Bunuh Novel - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Nancy sendiri pilih membunuh suami pakai senjata api. Dia beli senjata lewat online. Merek Glock. Lalu beli lagi tambahan kelengkapannya: agar ketika dipakai tidak terlacak jenis peluru yang melesat dari senjata itu.

Dengan demikian kepemilikan senjatanyi aman. Biar saja polisi tahu dia punya senjata. Toh tidak akan cocok dengan peluru yang ditemukan di tubuh suaminyi.

Dia tidak punya izin senjata. Itu senjata gelap. Kalau pun ketahuan dia sudah menyiapkan dalih: itu hanya bagian dari riset senjata untuk kepentingan akurasi penulisan novel.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bos Pertama: Sama Sulit

Pagi itu Nancy membuntuti suaminya ke tempat kerja. Sang suami biasa bangun sangat pagi. Langsung ke tempat kerja: sebagai instruktur kuliner di sebuah lembaga pendidikan masak. Oregon Culinary Institute.

Ia ahli masak. Mulai bikin roti sampai masakan Prancis. Saat suami di dapur sekolah itulah Nancy menembaknya. Dari belakang. Dia lantas kabur. Belum ada orang di situ. Murid-murid belum datang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Reshuffle Kabinet: Dua Tinggi

Murid sekolah masak itulah yang menemukan mayat guru mereka terkapar di lantai. Mereka mencoba memberikan pertolongan tapi sudah tidak bernyawa.

Nama sang guru: Daniel Brophy. Usia 63 tahun. Polisi akhirnya menemukan jejak di kamera yang dipasang di sekitar sekolah itu: ada mobil Nancy lewat di situ. Sepagi itu. Nancy pun ditangkap. Senjata apinya dirampas.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Jokowi Marah: Katalog Offline

Sekolah itu sendiri tidak memasang kamera. Kedatangan Nancy tidak terekam. Nancy berusaha berkelit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya