GenPI.co 
“Kesiapannya untuk melaksanakan perintah dengan penuh semangat mengalahkan setiap pertanyaan potensial tentang daftar riwayat hidup kotak-kotaknya,” klaim lembaga itu.
Surovikin dikatakan pernah dipenjara selama enam bulan setelah tentara di bawah komandonya membunuh tiga demonstran di Moskow selama kudeta Agustus 1991 yang mendahului berakhirnya Uni Soviet.
Empat tahun kemudian, dia menerima hukuman yang kemudian dibatalkan, karena perdagangan senjata ilegal.
BACA JUGA: Rusia Menghujani Kota-kota Ukraina dengan Rudal Iran, Balas Dendam Atas Jembatan Krimea
Pada tahun 2004, ketika menjadi komandan divisi senapan motor ke-34, Surovikin dituduh melakukan penyerangan fisik terhadap perwira bawahannya.
Seorang kolonel yang bertugas di bawahnya bunuh diri setelah ditegur Surovikin.
BACA JUGA: Jembatan Penghubung ke Krimea Rontok oleh Bom Mobil, Rusia Jadi Bahan Olok-olok Ukraina
Tahun berikutnya, ketika menjadi komandan divisi mekanik (senapan motor) ke-42 di Chechnya, Surovikin dilaporkan mengatakan dia akan "membunuh tiga orang Chechen untuk setiap satu tentaranya yang terbunuh."
Di Suriah, dia dituduh mengawasi pemboman yang menghancurkan sebagian besar kota Aleppo.
BACA JUGA: Ukraina Bikin Hotline, Moral Ribuan Tentara Rusia Seketika Runtuh
Human Rights Watch (HRW) pada tahun 2020 mengatakan, Surovokin adalah salah satu komandan "yang mungkin memikul tanggung jawab komando atas pelanggaran" selama serangan 2019-2020 di Idlib Suriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
