Karhutla di Sumatra Akibatkan Udara di Singapura Memburuk

Karhutla di Sumatra Akibatkan Udara di Singapura Memburuk - GenPI.co
Pemandangan Stadion Nasional di tengah kabut asap, diambil dari Old Airport Road pada 18 Sep 2019. (Foto: ChannelNewsAsia/Try Sutrisno Foo)

Dalam laporan NEA yang dirilis Selasa (17/), ditemukan partikel asap yang mencemari udara Singapura berukuran kurang dari 2.5 mikrometer. Pengukuran dilakukan pada pukul 14.00 waktu setempat.

"Kondisi kabut asap dalam pukul tersebut dalam kisaran tinggi. Partikel kabut dapat memengaruhi jantung dan paru-paru, terutama pada orang yang memiliki kondisi jantung atau paru kronis," demikian laporan NEA yang dilansir dari Channel News Asia.

Selanjutnya pada sore hari di hari Selasa (17/9/2019), NEA merilis hasil indels kesehatan udara di pusat Singapura dikategorikan tidak sehat. Kondisi tersebut karena diduga kabut asap yang datang dari kebakaran lahan di pulau Sumatera.

Menindaklanjuti kondisi ini, NEA mengimbau warga singapura terutama pada anak-anak dan lansia mengurangi aktivitas di luar rumah agar terhindar dari dampak kabut asap.

"Orang sehat harus mengurangi aktivitas fisik luar yang berkepanjangan atau berat. Para lansia, wanita hamil, dan anak-anak harus meminimalkan aktivitas fisik luar yang berkepanjangan atau berat, sementara mereka yang menderita penyakit paru-paru atau jantung kronis harus menghindari aktivitas fisik luar," imbau NEA.

Dari hasil pantauan NEA, sebanyak 109 titik apai terdeteksi di Sumatera hari Selasa. Sebelumnya pada Senin (16/) terdapat 233 titik api yang menyebabkan kabut asap melanada.

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya