Catatan Dahlan Iskan soal Xi Jinping dan Justin Trudeau: Buntut Buntut

Catatan Dahlan Iskan soal Xi Jinping dan Justin Trudeau: Buntut Buntut - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Ampun. Tiga KTT dalam satu rangkaian. Betapa lelahnya para pemimpin negara. Mereka baru kumpul di Phnom Penh, Kamboja untuk KTT ASEAN+.

Lalu kumpul lagi di Bali untuk KTT G20+. Kemarin sudah kumpul lagi di Bangkok, Thailand, untuk KTT APEC. Semua itu berlangsung hanya dalam satu minggu.

Dari KTT ASEAN kita tidak banyak mendengar berita besar, kecuali sejak penutupan KTT itu kepemimpinan ASEAN pindah ke Presiden Jokowi. Indonesia dapat giliran lagi menjadi Ketua ASEAN.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Wishnutama: Wishnu Wishnu

Berita lainnya: Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, baik-baik saja. Ia baru ketahuan positif Covid-19 setelah diperiksa setiba di Bali. Maka ia tidak jadi ikut KTT G20 –kebetulan memang bukan anggota.

Bahkan Hun Sen juga tidak bisa hadir di KTT APEC di Bangkok. ASEAN, asosiasi negara Asia Tenggara ini, aneka rianya sangat besar. Tidak mudah bersatu dalam satu garis perjuangan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal G20: Wah Wah

Singapura seperti New York modern, sendirian, di tengah ladang pertanian Indonesia, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Thailand. Filipina seperti begitu jauh di mata dan juga di hati.

Tapi begitulah kenyataan hidup. Asosiasi negara Asia Selatan juga sama: sulit menyatu. India dan Pakistan gegeran terus. Asosiasi negara Asia Timur juga penuh dengan persaingan. Tapi mereka tersatukan dalam satu ras kuning dan kesetaraan tingkat kesejahteraan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal G20 di Bali: Bintang-Bintang

Asosiasi negara-negara Teluk, yang sesama Arab, juga sulit bersatu. Fluktuasi cinta-benci seperti siang dan malam. Mereka hanya punya satu keistimewaan bersama: sama-sama punya hak naik kereta dari Makkah ke Mina di musim haji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya