Para astronom menggunakan tiga instrumen mereka. Mereka dapat mengamati cahaya dari bintang planet saat disaring melalui atmosfer WASP-39b, sebuah proses yang dikenal sebagai spektroskopi transmisi, lapor Nature.com.
Tim yang terdiri lebih dari 300 astronom diizinkan mendeteksi air, karbon monoksida, natrium, kalium, dan lainnya di atmosfer planet, selain karbon dioksida.
Di antara pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah deteksi pertama sulfur dioksida (SO2) di atmosfer planet ekstrasurya, sebuah molekul yang dihasilkan dari reaksi kimia yang dipicu oleh cahaya berenergi tinggi dari bintang induk planet tersebut.
BACA JUGA: Ilmuwan Bersiap Menerima Pesan dari Kehidupan di Planet Lain
Shang-Min Tsai, seorang peneliti di University of Oxford di Inggris dan penulis utama makalah menjelaskan asal sulfur dioksida di atmosfer WASP-39 b.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat bukti nyata fotokimia - reaksi kimia yang diprakarsai oleh cahaya bintang yang energik - di planet ekstrasurya,” ucap Tsai dalam siaran persnya.
BACA JUGA: NASA Rilis Video Terbaru, Kaum Bumi Datar Bakal Megap-megap
Dia menambahkan bahwa dirinya melihat ini sebagai pandangan yang sangat menjanjikan untuk memajukan pemahaman tentang atmosfer planet ekstrasurya dengan dengan misi tersebut.
Namun, planet ekstrasurya tidak akan pernah bisa mendukung kehidupan seperti yang kita ketahui.(*)
BACA JUGA: Perangai Anak Perempuan Kim Jong Un Persis Sang Ayah, Baca Terus kalau Tak Percaya
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News