Catatan Dahlan Iskan soal Politik Malaysia: Kenduri Kabinet

Catatan Dahlan Iskan soal Politik Malaysia: Kenduri Kabinet - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Makanan utamanya: kambing bakar golek, sate sapi/ayam, kuah sambal kacang, dan ketupat/nasi himpit. Tentu harus ada penutup: cendol, buah-buahan, bubur kacang hijau dan air batu campur (ABC).

Sedang minumnya: air sirap selasih, air sirap limau dan minuman panas berupa teh atau kopi. Daftar menu seperti itu Anda pun sudah tahu: itu karena makanan untuk Kenduri Rakyat harus terdiri dari tiga makanan utama suku Melayu, Tionghoa dan India.

Di Tambun, Anwar mendapat suara 32.000. Pesaingnya, dari Perikatan Nasional, kalah 6.000 suara: 26.000. Calon dari Barisan Nasional dapat 16.000. Calon keempat hanya dapat 656 suara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Omnibus Lagi

Kenduri Rakyat itu memang ramai, tapi pasti kalah ramai dengan apa yang berseliweran di otak Anwar. Ia harus mengumumkan kabinet setelah pulang ke Kuala Lumpur sore kemarin. Ia sudah berjanji kabinetnya nanti ramping sekali.

Tidak boleh hidup mewah. Gajinya dipotong. Lebih kecil dari gaji kabinet yang lalu. Juga harus mewakili semua komponen koalisi, termasuk harus mengakomodasikan Serawak dan Sabah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kerja Prakerja

Anwar sendiri sudah menolak mobil dinas jenis limousine. Bahkan ia juga minta tidak digaji. Anwar harus memikirkan kebutuhan hidup rakyat yang harganya naik. Acara rapat pertamanya usai dilantik sebagai perdana menteri: membahas harga-harga kebutuhan pokok.

Tidak mudah mendapatkan menteri seperti itu. Apalagi salah satu anggota koalisinya adalah Barisan Nasional yang punya citra penuh dengan korupsi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Politik Taiwan: Bukan Dinasti

Yang juga sulit adalah mencari menteri keuangan. Anwar adalah mantan menteri keuangan yang terkenal. Bisa saja ia merangkap menjadi menteri keuangan seperti ketika menjabat wakil perdana menteri di zaman Mahathir Muhammad dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya