“Melalui proses biologis yang telah berkembang selama jutaan tahun, penambang kecil ini menggali bebatuan,” kata penulis korespondensi David Kisailus, profesor material sains dan teknik UCI.
Dia menambahkan, bakteri itu mengekstraksi mineral yang penting untuk fungsi fisiologis, seperti fotosintesis, yang memungkinkan kelangsungan hidup.
"Bisakah manusia menggunakan pendekatan biokimia serupa untuk mendapatkan dan memanipulasi mineral yang kita anggap berharga? Proyek ini telah membawa kita ke jalur itu," tambah dia.
BACA JUGA: Tantang NASA, China akan Bangun Pangkalan Bertenaga Nuklir di Bulan
Gurun Atacama adalah salah satu tempat terkering dan paling tidak ramah di Bumi.
Namun Chroococcidiopsis, cyanobacterium ditemukan dalam sampel gipsum yang dikumpulkan di sana oleh tim Johns Hopkins.
BACA JUGA: NASA Rilis Video Terbaru, Kaum Bumi Datar Bakal Megap-megap
“Makhluk tersebut telah mengembangkan adaptasi paling menakjubkan untuk bertahan hidup di habitat berbatu," kata rekan penulis Jocelyne DiRuggiero, profesor biologi di universitas Baltimore.
Meurutnya, beberapa sifat itu termasuk menghasilkan klorofil yang menyerap foton merah jauh dan kemampuan mengekstraksi air dan zat besi dari mineral di sekitarnya.(*)
BACA JUGA: Duh! Dua Negara Eropa ini Bakal Berperang Satu Sama Lain
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News