GenPI.co - Pemilik Twitter Elon Musk menuai kemarahan dan peringatan keras dari PBB dan Uni Eropa pada hari Jumat (16/12).
Pasalnya, Elon Musk menangguhkan akun setengah lusin jurnalis terkemuka dan menuduh mereka membahayakan keluarganya.
Sejumlah jurnalis dari CNN, New York Times dan Washington Post terputus dari platform tanpa peringatan
BACA JUGA: Rahasia Elon Musk Memimpin Perusahaan Terkuak Lewat Email! Simak, Genpiple
Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Vera Jourova memposting di Twitter, memperingatkan platform berpengaruh itu dapat menghadapi denda besar melalui undang-undang Eropa.
"Elon Musk harus menyadari itu. Ada garis merah. Dan sanksi, segera," tambahnya.
BACA JUGA: Ultimatum Elon Musk ke Karyawan Twitter: Jangan Membocorkan Informasi Rahasia!
Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut tindakan Elon Musk sebagai preseden berbahaya pada saat jurnalis di seluruh dunia menghadapi penyensoran hingga ancaman fisik.
Kontroversi dimulai ketika Musk pada hari Rabu (14/12) menangguhkan @elonjet, akun yang melacak penerbangan jet pribadinya.
BACA JUGA: Kepala HAM PBB Kuak Kejahatan Perang Tentara Rusia, Ratusan Warga Sipil Dibunuh
Elon Musk mengatakan langkah itu diperlukan setelah sebuah mobil di Los Angeles yang membawa salah satu anaknya diikuti oleh "penguntit gila”.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News