Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: No Gag

Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: No Gag - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Tulisan ini saya buat sebelum Trump berpidato di estate-nya di Mar a Lago di Florida. Pidato itu sudah direncanakan sejak beberapa hari lalu. Ia akan menumpahkan banyak hal setelah pulang dari penyerahan dirinya sebagai terdakwa di New York.

Sebelum ia menyerahkan diri pun ballroom di Mar a Lago sudah ditata. Disiapkan sekitar 200 kursi. Tokoh-tokoh Republik diundang. Pendukung utamanya diundang. Panggungnya dibuat seperti panggung acara tunggal yang besar.

Saya tidak tahu apakah isi pidatonya diubah dibanding yang direncanakan. Apakah sudah dibuat lebih hati-hati. Atau lebih pendek dari kebiasaan Trump. Atau masih sama saja. Yang jelas, Trump kini tidak bisa lagi semaunya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Safari Ramadan

Peringatan hakim itu juga sekaligus untuk para pendukung fanatik Trump. Begitu ada kerusuhan maka hakim bisa bikin keputusan baru.

Hakim Juan Merchan sangat berpengalaman. Ia kelahiran Kolombia, Amerika Latin. Ia diajak orang tua pindah ke Amerika saat usianya 6 tahun. Mereka tinggal di New York. Jadi orang New York. Sampai sekarang. Ia juga yang menghukum perusahaan Trump tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Ringan Berat

Sidang pertama kemarin berlangsung 57 menit. Trump tidak diborgol. Ia memasuki ruang pengadilan dengan wajah serius cenderung merengut. Konsisten terus seperti itu. Sampai ia meninggalkan ruang sidang.

Jaksa minta bicara. Hakim mempersilakan. Jaksa Alvin Bragg menyinggung soal gambar Trump mengayunkan pemukul baseball ke arah kepala Bragg. Pengacara berkilah hal itu karena Trump dalam keadaan frustrasi karena dikriminalisasi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sri Mulyani: Jaga Dara

"Kalau di kejadian ini tidak ada orang bernama Donald Trump tidak akan jadi perkara," ujar pengacara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya