Catatan Dahlan Iskan: Guo Borgol

Catatan Dahlan Iskan: Guo Borgol - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Pasangan Guo-Bannon sangat ideal untuk menggempur Tiongkok.

Dua orang itu, suatu saat, membuat rakyat New York terkejut. Yakni ketika Covid mulai melanda Amerika. Tiba-tiba ada pesawat kecil muter-muter di atas langit New York. Pesawat itu mengibarkan banner berwarna biru. Tulisannya: Selamat Datang Pemerintah Federal Tiongkok.

Orang pun bertanya-tanya apa maksudnya. Tak lama kemudian muncul di layar live online: gambar Guo bersama Bannon. Posisi mereka di pantai New York. Dengan latar belakang patung Liberty.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Utang Biasa-biasa

Di penampilan itulah keduanya menjelaskan: pemerintah komunis Tiongkok segera berakhir. Segera digantikan pemerintahan federal Tiongkok. Berarti, menurut dua tokoh itu, Tiongkok segera menjadi negara serikat seperti Amerika.

Wabah Covid, menurut mereka, menjadi penanda akhir kekuasaan Xi Jinping.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pilpres Turki: Periode Teflon

Propaganda seperti itu sangat memuaskan emosi orang Tionghoa di Amerika yang anti komunis. Guo tahu itu. Sadar itu. Medsos milik Guo diikuti jutaan orang. Mulai dari Instagram sampai Facebook dan podcast-nya. Begitu sering Guo dan Bannon saling mengundang di podcast masing-masing.

Kesadaran baru Guo itu memberi inspirasi pada jiwa dagangnya. Massa pengikut itu bisa jadi sumber pendanaan bisnisnya. Maka Guo mendirikan bisnis media dan crypto. Ia menggalang dana dari masyarakat. Terkumpullah dana sebesar USD 1 miliar. Sekitar Rp 15 triliun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Doa Mathur

Guo membeli apartemen Penthouse di Manhattan. Membeli Lamborghini. Bugatti. Ferrari. Kapal pesiar. Membayar fee konsultasi dalam jumlah besar ke Bannon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya