
Suami istri Johnson memang aktivis gereja. Johnson tidak terlihat ambisius jadi ketua DPR. Meski sudah empat periode duduk di parlemen tidak terpikir bisa jadi ketua. Namun ketika yang ambisius-ambisius bertengkar Johnson yang dapat durian runtuh. Terutama setelah mereka saling menjatuhkan.
Johnson berpendapat agama seharusnya jadi pedoman bernegara. Bukan demokrasi. ''Tahukah Anda, apakah demokrasi itu?'' ujarnya di satu forum gereja. Tentu sudah lama Johnson mengatakan itu. Ucapan peka seperti itu tidak akan diungkapkan media saat ini kalau Johnson tidak jadi ketua DPR.
Tapi kini Johnson jadi orang yang sangat berkuasa. Kalau presiden meninggal dunia ketua DPR-lah yang menjadi orang nomor 2 paling berkuasa di negara adikuasa itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat Whoosh: Yawan Shuuu
Maka jejak digitalnya pun ditelusuri. Jangan sampai kekuasaan negara jatuh ke tangan orang yang berbahaya. Apalagi presidennya sudah tua: Anda sudah tahu siapa ia.
Johnson menjawab sendiri pertanyaannya itu: ''Demokrasi adalah dua ekor serigala dan seekor kambing yang lagi rundingan untuk memutuskan akan makan apa malam ini,'' katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Gibran Birokrasi
Maka, kata Johnson, Anda tidak seharusnya berdemokrasi. Aturan ''mayoritas yang menang'' tidak selalu menjadi keputusan yang terbaik.
Menurut media di Amerika, Johnson mengatakan itu di forum gereja First Baptist di Haughton, Louisiana. Di tahun 2019.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Lao God Bless
Memang tidak dijelaskan di media itu: apa konteks ucapannya itu. Juga apakah kalimat tersebut hanya satu potong dari banyak kalimat lainnya. Padahal bisa saja setelah itu ia meneruskan dengan kalimat seperti ini: ''tapi tetaplah demokrasi adalah sistem terbaik dari yang ada''. Atau tidak. Atau memang Johnson punya pikiran bahwa sistem agama lebih baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News