Amerika Serikat Melarang Penggunaan Minyak Mustard, Apa Alasannya?

Amerika Serikat Melarang Penggunaan Minyak Mustard, Apa Alasannya? - GenPI.co
Beberapa negara, seperti Thailand dan India menggunakan minyak mustard untuk masakan, namun Amerika Serikat telah melarang penggunaan minyak ini. Foto: envato elements/Dionisvero

GenPI.co - Beberapa negara, seperti Thailand dan India menggunakan minyak mustard untuk masakan, namun Amerika Serikat telah melarang penggunaan minyak ini.

Dilansir Times of India, asam erusat dan glukosinolat ditemukan menjadi penyebab rasa minyak mustard yang kuat selama penelitian yang dilakukan pada tahun 1950-an.

Meskipun tanaman sawi menggunakan zat ini sebagai pertahanan alami, peningkatan konsentrasi asam erusat menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan masalah jantung pada tikus.

BACA JUGA:  5 Obat Alami Dapat Membantu Meringankan Sakit Maag dan Asam Lambung

Walau dampaknya terhadap manusia masih kurang jelas, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bertindak dan melarang minyak mustard yang dapat dimakan karena kandungan asam erusatnya yang tinggi.

FDA mengklasifikasikan ulang minyak mustard sebagai "hanya untuk penggunaan luar" di AS karena masalah kesehatan, membatasi penggunaannya pada produk perawatan kulit dan rambut.

BACA JUGA:  Komitmen Transisi Energi, Dirut PLN Kembali Dinobatkan sebagai CEO of The Year

Masih ada negara masih menggunakan minyak mustard dalam masakan, negara-negara Barat telah beralih menggunakan minyak kedelai, yang kaya asam lemak omega-3 dan omega-6, serta meningkatkan kolagen, kelenturan, dan kesehatan kulit secara umum.

Upaya sedang dilakukan untuk mengurangi jumlah asam erusat dalam minyak mustard karena kemungkinan adanya manfaat kesehatan.

BACA JUGA:  Peneliti Ungkap Hubungan Obat Antidepresan dengan Risiko Bunuh Diri

Persetujuan FDA terhadap merek tertentu minyak biji sawi yang dapat dimakan dengan kadar asam erusat yang lebih rendah mungkin menunjukkan adanya perubahan dalam posisi peraturan badan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya