Kunjungi Rusia, Kepala Pengawas PBB Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Kunjungi Rusia, Kepala Pengawas PBB Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina - GenPI.co
Kepala badan pengawas atom PBB mengunjungi Rusia di tengah kekhawatiran mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina. (Foto: AP)

GenPI.co - Kepala badan pengawas atom PBB mengunjungi Rusia di tengah kekhawatiran mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina yang terjebak dalam baku tembak sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022 dan menyita fasilitas tersebut tidak lama kemudian.

Dilansir AP News, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi tiba di resor Laut Hitam Sochi pada Selasa malam, menurut kantor berita Rusia RIA Novosti untuk melakukan pembicaraan mengenai keselamatan nuklir di Ukraina.

Grossi mengumumkan perjalanannya pada hari Senin, hari pertama pertemuan rutin dewan gubernur yang beranggotakan 35 negara di Wina.

BACA JUGA:  Rusia Menduduki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina, PBB Sebut Keamanan Rapuh

Badan Energi Atom Internasional telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, di tengah kekhawatiran akan potensi bencana nuklir.

Enam reaktor pembangkit listrik tersebut telah ditutup selama berbulan-bulan, namun pembangkit listrik tersebut masih memerlukan listrik dan staf yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan sistem pendingin penting dan fitur keselamatan lainnya.

BACA JUGA:  Ada Laporan Uji Coba Sistem Gagal, Inggris Cari Kepastian Penangkal Nuklir

Grossi mengatakan kepada Russia Today bahwa dia berdiskusi dengan Putin tentang kemungkinan memulai kembali pabrik tersebut, dan apakah hal tersebut perlu dilakukan.

“Menurut saya, terlepas dari hal-hal teknis ini, penting bagi para pemimpin kedua pihak yang bertikai untuk mendengarkan Direktur Jenderal IAEA. 

BACA JUGA:  Kepala Pengawas Nuklir PBB Sebut Iran Tidak Sepenuhnya Transparan Soal Program Atom

Untuk saat ini, itulah yang terjadi,” katanya kepada saluran televisi internasional yang dikendalikan pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya