Namun program pascasarjana juga tidak luput dari perhatian.
Zheng Yi, seorang profesor teknik mesin dan industri di Universitas Northeastern di Boston, melihat jumlah pelamar asal China untuk salah satu program teknik sekolah tersebut menyusut menjadi satu digit, dibandingkan dengan 20 hingga 30 siswa sebelum pandemi.
Dia mengatakan berkurangnya minat tersebut mungkin sebagian disebabkan oleh meningkatnya patriotisme China yang mendorong siswa untuk bersekolah di institut Tiongkok.
BACA JUGA: Tips Melatih Anak untuk Mulai Belajar Puasa Ramadan
Andrew Chen, CEO WholeRen Education yang berbasis di Pittsburgh, yang telah memberikan nasihat kepada pelajar China di AS selama 14 tahun terakhir, mengatakan tren penurunan akan terus berlanjut.
“Ini bukan gelombang periodik,” katanya. “Ini adalah era baru.”
BACA JUGA: Mantap! Demi Masa Depan, Timnas Indonesia U-20 Belajar Investasi di Pasar Modal
Pemerintah China telah mengesampingkan pendidikan bahasa Inggris, membesar-besarkan kekerasan bersenjata di AS, dan menggambarkan AS sebagai negara yang sedang mengalami kemunduran.
Akibatnya, kata Chen, keluarga-keluarga China ragu untuk mengirim anak-anak mereka ke AS.
BACA JUGA: Kiat Mendampingi Anak Belajar Puasa Ramadan Supaya Tidak Terjadi Malnutrisi
Beijing telah mengkritik AS karena kebijakannya yang tidak ramah terhadap beberapa pelajar China, mengutip perintah eksekutif mantan Presiden Donald Trump untuk melarang pelajar China yang bersekolah di sekolah yang memiliki hubungan kuat dengan militer China. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News