
Dia mengatakan dia telah mengikuti seorang influencer pro-Rusia pada saat itu dan sebuah postingan di media sosial mendorongnya untuk mendekati konsulat Rusia.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia mengalami kelelahan yang parah, terlalu banyak bekerja, dan menderita efek samping dari vaksinasi COVID-19.
Terdakwa mengatakan dia mengajukan permohonan keanggotaan di partai sayap kanan alternatif untuk Jerman pada waktu yang hampir bersamaan, namun kemudian memutuskan untuk keluar.
BACA JUGA: Presiden Taiwan Desak China Menghentikan Intimidasi dan Ancaman Militer
Putusan tersebut menyusul dua penangkapan baru-baru ini yang menggarisbawahi kekhawatiran mengenai spionase Rusia di Jerman, yang merupakan salah satu pemasok senjata utama Ukraina.
Dua pria Jerman-Rusia ditangkap pada pertengahan April karena dicurigai melakukan spionase, salah satu dari mereka dituduh setuju untuk melakukan serangan terhadap sasaran potensial di Jerman termasuk fasilitas militer AS dengan harapan menyabotase bantuan untuk Ukraina. (*)
BACA JUGA: AS Akan Umumkan Tambahan Bantuan Militer Senilai USD 275 Juta untuk Ukraina
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News