
Dalam pertemuannya dengan Xi, Orbán menggambarkan China sebagai kekuatan penstabil di tengah turbulensi global dan memuji inisiatif perdamaiannya yang “konstruktif dan penting”.
China telah mempromosikan rencana perdamaian enam poinnya sendiri, yang dikeluarkannya dengan Brasil pada bulan Mei.
Beijing mengatakan bahwa pihaknya bersikap netral dalam konflik tersebut, meskipun dalam praktiknya pihaknya mendukung Moskow melalui kunjungan kenegaraan yang sering, peningkatan perdagangan, dan latihan militer bersama.
BACA JUGA: Serangan Rusia Membuat Ribuan Orang di Ukraina Utara Kehilangan Listrik dan Air
Saat menjamu Orban, Xi meminta Rusia dan Ukraina untuk menghentikan tembakan dan meminta negara-negara besar lainnya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perundingan.
Hanya ketika semua negara besar memproyeksikan "energi positif daripada energi negatif" maka gencatan senjata dapat terjadi, kata Xi, menurut CCTV.
BACA JUGA: Perang Terus Berlanjut, Pesawat Nirawak Ukraina Memicu Ledakan Gudang di Rusia
Orbán menjamu pemimpin China itu di Hungaria hanya dua bulan lalu sebagai bagian dari tur tiga negara Eropa yang juga mencakup pemberhentian di Prancis dan Serbia, yang tidak seperti dua negara lainnya bukanlah anggota UE atau NATO.
Selama perjalanan tersebut, China meningkatkan hubungannya dengan Hongaria menjadi “kemitraan strategis komprehensif yang dapat bertahan dalam segala kondisi,” salah satu sebutan tertingginya untuk hubungan luar negeri yang selain Hongaria hanya berlaku untuk Belarus, Pakistan, dan Venezuela. (*)
BACA JUGA: Tentara Ukraina Mundur Saat Rusia Makin Dekat Merebut Kota Penting yang Strategis
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News