GenPI.co - Presiden Iran yang baru terpilih mengangkat kembali seorang pejabat berpendidikan AS yang dikenai sanksi PBB 16 tahun lalu sebagai kepala departemen nuklir negara itu, TV pemerintah melaporkan Sabtu.
Dilansir AP News, Mohammad Eslami, 67 tahun, akan melanjutkan pekerjaannya sebagai kepala program nuklir sipil Iran dan menjabat sebagai salah satu dari beberapa wakil presiden.
Pengangkatan kembali Eslami oleh Presiden Masoud Pezeshkian terjadi saat Iran masih berada di bawah sanksi berat dari Barat menyusul gagalnya kesepakatan tahun 2015 yang mengekang aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
BACA JUGA: Korea Utara Tandai Pengiriman 250 Peluncur Rudal Berkemampuan Nuklir
Pezeshkian telah mengatakan selama kampanye kepresidenannya bahwa ia akan mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
PBB menjatuhkan sanksi kepada Eslami pada tahun 2008 karena “terlibat dalam, secara langsung terkait dengan atau memberikan dukungan bagi penyebaran kegiatan nuklir sensitif Iran atau untuk pengembangan sistem pengiriman senjata nuklir”.
BACA JUGA: Rusia Mulai Putaran ke-3 Latihan Militer dengan Senjata Nuklir Taktis
Saat itu ia menjabat sebagai kepala Institut Penelitian dan Pelatihan Industri Pertahanan Iran.
Ia ditunjuk sebagai kepala departemen nuklir Iran untuk pertama kalinya oleh mendiang Presiden Ebrahim Raisi pada tahun 2021.
BACA JUGA: Vladimir Putin Memiliki Doktrin Nuklir Rusia untuk Penggunaan Senjata Atom, Apa Itu?
Sebelum itu, mulai tahun 2018, di era mantan Presiden Hassan Rouhani yang moderat, Eslami menjabat sebagai Menteri Transportasi dan Pembangunan Perkotaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News