GenPI.co - Sistem kesehatan Lebanon yang dilanda krisis kini bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya konflik yang lebih luas dengan Israel, kata menteri kesehatan negara itu kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara hari Senin.
Dilansir AP News, militer Israel dan kelompok militan Hizbullah Lebanon yang kuat telah saling serang sejak perang di Gaza dimulai.
Tetapi ketegangan meningkat sejak serangan Israel di pinggiran kota Beirut menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah bulan lalu. Hizbullah telah berjanji untuk membalas.
BACA JUGA: Pernyataan Menteri Keuangan Israel Soal Kelaparan di Gaza Mendapatkan Kecaman
Pemerintahan sementara Lebanon, di tengah manuver diplomatik untuk de-eskalasi, berupaya bersiap menghadapi yang terburuk dengan anggaran yang terbatas, parlemen yang terpecah, dan tidak adanya presiden.
"Sistem kesehatan Lebanon harus menyesuaikan diri dengan berbagai krisis," kata Menteri Kesehatan sementara Firas Abiad.
BACA JUGA: Pasukan Israel Melancarkan Serangan Baru ke Khan Younis di Gaza
Fasilitas perawatan kesehatan memangkas biaya dengan menjaga persediaan seminimal mungkin, sehingga hanya menyisakan sedikit cadangan untuk keadaan darurat, katanya. Sekarang persediaan telah terkumpul hingga persediaan penting untuk empat bulan.
"Kami berharap semua upaya yang kami lakukan untuk mempersiapkan keadaan darurat ini sia-sia" dan perang yang lebih luas dapat dihindari, kata Abiad.
BACA JUGA: Ancaman yang Tidak Diduga Israel: Meningkatnya Kekuatan Pesawat Nirawak Hizbullah
"Hal terbaik yang kami inginkan adalah semua ini ternyata tidak perlu."
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News