GenPI.co - Upacara pemakaman diadakan hari Sabtu untuk para korban salah satu serangan udara Rusia paling mematikan sejak perang di Ukraina dimulai.
Dilansir AP News, presiden Ukraina berjanji untuk meningkatkan produksi militer dalam negeri dengan membuat pabrik senjata bawah tanah.
Pemakaman dilaksanakan di kota Poltava, Ukraina timur, untuk para korban serangan rudal Rusia terhadap fasilitas pelatihan militer yang menyebabkan lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.
BACA JUGA: AS Berupaya Memberantas Disinformasi Rusia Jelang Pemilu pada November
Ratusan pelayat, termasuk keluarga yang berduka, penduduk setempat, dan pejabat, berkumpul di Katedral Maria Diangkat ke Surga di kota itu, sekitar 350 kilometer (200 mil) di tenggara Kyiv, untuk menghadiri upacara khidmat tersebut.
Para kerabat yang menangis tersedu-sedu, banyak yang memegang bunga anyelir merah, berdiri di dekat peti jenazah yang diletakkan di luar gereja, yang dibalut bendera Ukraina berwarna kuning dan biru.
BACA JUGA: Rudal Rusia Hancurkan Akademi Militer dan Rumah Sakit Ukraina, Puluhan Orang Tewas
Sirene serangan udara dibunyikan selama upacara tersebut.
Warga berlutut dalam diam untuk memberikan penghormatan saat mobil jenazah yang membawa para korban lewat dalam perjalanan ke pemakaman militer di luar kota untuk dimakamkan.
BACA JUGA: Zelenskyy Desak Militer AS agar Mengizinkan Ukraina Menyerang Rusia Lebih Jauh
Rusia telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap kota-kota Ukraina dalam beberapa minggu terakhir, menargetkan infrastruktur energi di seluruh negeri dan menyebabkan serangan mematikan di wilayah pemukiman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News