
GenPI.co - Koordinator kemanusiaan PBB untuk Lebanon telah mengeluarkan permohonan mendesak untuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil karena serangan udara Israel terus meningkat di seluruh Lebanon.
Dilansir AP News, dalam sebuah pernyataan, Imran Riza mengecam serangan baru-baru ini yang telah merusak fasilitas kesehatan, masjid, pasar, kompleks perumahan dan gedung-gedung pemerintah, serta serangan hari Rabu di Nabatiyeh yang "merenggut nyawa lebih banyak warga sipil dan otoritas lokal yang bekerja untuk memberikan bantuan."
“Ini adalah momen krusial untuk menuntut penghormatan terhadap aturan perang, yang jelas menurut Hukum Humaniter Internasional: warga sipil harus diizinkan mencari keselamatan, bantuan kemanusiaan harus difasilitasi tanpa hambatan, dan pekerja kemanusiaan harus dapat melaksanakan tugas mereka dengan selamat,” katanya.
BACA JUGA: Aktivis Mempertaruhkan Nyawa untuk Menyelamatkan Hewan di Lebanon
Israel mengatakan peningkatan pemboman di Lebanon dalam sebulan terakhir dan invasi darat yang dilancarkannya dua minggu lalu bertujuan untuk mendorong kelompok militan Hizbullah mundur dari perbatasan dan menghancurkan tempat penyimpanan senjatanya.
Sementara itu, jumlah korban serangan udara Israel di kota Nabatiyeh di selatan Lebanon telah meningkat menjadi 16 orang tewas dan 52 orang terluka, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
BACA JUGA: Amerika Serikat Melihat Peluang Baru untuk Memecahkan Kebuntuan Politik di Lebanon
Gedung pemerintah kota terkena salah satu serangan pada hari Rabu saat rapat dewan kota sedang berlangsung di sana.
Wali kota, Ahmad Kahil, termasuk di antara mereka yang tewas, menurut Huwaida Turk, gubernur provinsi Nabatiyeh.
BACA JUGA: Israel Ingin Menghancurkan Infrastruktur Hizbullah di Lebanon Selatan
Kantor Berita Nasional mengatakan setidaknya ada tujuh serangan udara di Nabatiyeh dan desa-desa terdekat pada hari Rabu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News