
GenPI.co - Direktur sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara mengatakan bahwa rumah sakit tersebut menghadapi kekurangan pasokan dasar yang sangat parah dan ambulans tidak dapat lagi melayani fasilitas tersebut.
Dilansir AP News, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza utara selama lebih dari dua minggu.
Ratusan orang telah tewas dan puluhan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka.
BACA JUGA: PBB dan AS Desak Israel untuk Tingkatkan Aksi Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza
Militer mengatakan bahwa mereka sedang memerangi pejuang Hamas yang berkumpul kembali di utara, yang merupakan salah satu target pertama serangan darat pada awal perang.
Dr. Hossam Abu Safiyeh, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan dalam pesan video yang dirilis Kamis bahwa sekitar 150 orang yang terluka sedang dirawat di sana, termasuk 14 anak-anak yang dirawat intensif atau di bagian neonatal.
BACA JUGA: AS Peringatkan Israel untuk Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Jumlah korban luka sangat banyak, dan kami kehilangan sedikitnya satu orang setiap jam karena kurangnya pasokan medis dan staf medis,” katanya.
“Ambulans kami tidak dapat mengangkut korban luka. Mereka yang dapat tiba di rumah sakit sendiri akan menerima perawatan, tetapi mereka yang tidak dapat datang akan meninggal di jalanan.”
BACA JUGA: AS Desak Israel Menjauhkan Diri dari 'Rencana Jenderal' untuk Gaza
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News