.webp)
“Aku juga kangen kamu, anakku. Aku melawan monster di sini,” ujar Haiyan.
Haiyan tidak bisa mendekati anaknya. Dia berdiri di depan ruang isolasi. Haiyan mengenakan baju dan celana putih. Masker dan penutup kepalanya berwarna biru.
“Ketika aku berhasil mengalahkan virus, aku akan segera pulang,” sambung Haiyan.
Meski tidak bisa mendekati anaknya, Haiyan memberikan nasihat kepada putrinya.
“Kamu harus patuh pada ayahmu di rumah. Oke?” ujar Haiyan.
Setelah itu Haiyan meminta dipeluk. Akan tetapi, Haiyan dan putrinya tidak bisa berpelukan secara langsung.
BACA JUGA: Seperti Tim Amatir, Manchester City Ditekuk West Ham 1-4
Mereka hanya sama-sama merentangkan tangan seolah saling memeluk. Keduanya masih menangis. Haiyan dan putrinya berpelukan dengan jarak yang memisahkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News