Selama Lockdown, Penjualan Makanan Online Melonjak Tajam 

Selama Lockdown, Penjualan Makanan Online Melonjak Tajam  - GenPI.co
Petugas keamanan membuka blokade jalan di Kota Wuhan setelah status lockdown dicabut. Foto: Antara

GenPI.co - Selama lockdown Ibu Kota Hubei, China, pesanan makanan online melonjak tajam.  Portal teknologi TechWeb, Sabtu (11/4), melaporkan transaksi penjualan makanan siap saji dan jasa transportasi masing-masing mengalami peningkatan 349 persen dan 1.502 persen.

Demikian halnya dengan transaksi pembayaran daring via Wechat Pay meningkat 162 persen selama periode 25 Maret-3 April 2020 dibandingkan dengan periode 25 Februari-5 Maret 2020.

BACA JUGA: Update Corona 11 April 2020: Pasien Positif 3.842 Orang

Perputaran ekonomi dunia malam di Kota  Wuhan, yang ditutup total selama 76 hari sejak 23 Januari sebagai upaya untuk mempersempit penyebaran COVID-19 itu juga turut bergeliat.

Tingkat konsumsi kuliner malam pada 3 April atau masa-masa persiapan pencabutan status lockdown naik hingga 198 persen. Demikian halnya dengan penjualan makanan pagi pada periode tersebut juga mengalami puncaknya dibandingkan dengan 27 Maret.

Cailinji, restoran ikonik berjaringan di Wuhan, dalam 10 hari terakhir menerima 20.000 pesanan. Bahkan platform e-dagang seperti Tmall, Taobao, JD, Sunning, dan Pinduoduo meluncurkan promosi daring untuk membantu pedagang dan petani lokal menjual produknya.

BACA JUGA: Cerdas dan Cantik, 3 Zodiak Ini Jadi Buruan Kaum Pria

Alibaba sampai-sampai membeli udang senilai 1 miliar yuan (Rp2,24 triliun) dari Provinsi Hubei yang kemudian dijual kepada pelanggannya melalui swalayan produk segar Hema atau platform belanja daring Taobao dan Tmall sebagaimana laporan China Daily.  (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya