
GenPI.co - Salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah dengan melakukan physical distancing dengan jarak minimum 1 meter. Hal itu untuk melindungi agar droplet yang mungkin mengandung virus tidak mencapai Anda.
Namun mngkin jarak minimum itu tidak cukup melindungi. Pasalnya, sebuah penelitian di Kanada yang dipublikasi di jurnal Indoor Air menemukan semburan droplet dari batuk yang tidak terhalang bisa mencapai dua meter dalam waktu kurang dari tiga detik.
Droplet itu akan terus terlempar, jauh melampaui jarak minimum dalam panduan physical distancing standar Internasional, demikian penemuan para peneliti dari Western University Kanada itu sebagaimana diberitakan South China Morning Post.
BACA JUGA: Peneliti: Wabah Virus Corona Mungkin Mulai Sejak September 2019
“Bahkan ketika Anda berada 2,5 meter jauhnya, aliran udara dalam batuk masih bisa bergerak dengan kecepatan 200mm per detik," kata Eric Savory, profesor dari departemen teknik mesin Western University.
Ia menambahkan, droplet yang sangat halus akan tetap melayang di udara dalam waktu yang lama, bahkan setelah empat detik.
Sementara sebuah penelitian terpisah di Amerika memperkuat argumen mengenai pentingnya masker. Studi itu menemukan menutup mulut dengan kain lembab membatasi penyebaran droplet selama berbicara. Studi tersebut dilakukan National Institutes of Health di Bethesda and Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania.
Penelitian yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine menemukan perbedaan signifikan antara jumlah droplet yang dihasilkan, dan jarak perjalanannya, ketika seseorang berbicara menggunakan dengan atau tanpa masker.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News