
GenPI.co - Pemerintah Kuba pada minggu ini mengatakan mereka memiliki dua obat yang diklaim efektif menekan kematian akibat COVID-19.
Obat tersebut ada dua jenis dan dikembangkan industri bioteknologi dan berfungsi untuk meringankan meringankan peradangan akut (hiperinflamasi) pada pasien dengan gejala sakit parah.
Dua obat itu, itolizumab dan peptida, diyakini dapat menenangkan "badai sitokin", sebuah kondisi tubuh yang terjadi saat sistem imun mulai menyerang jaringan tubuh sehat saat melawan virus.
BACA JUGA: Wow, Topeng Bane Musuh Batman Laris Terjual Selama Pandemi Corona
Otoritas kesehatan mencatat bagaimana dua obat tersebut membantu Kuba untuk menekan fatalitas akibat pandemi Corona. Dikatakan, hanya dua pasien meninggal dunia dari 200 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dalam sembilan hari terakhir.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, Kamis (21/5) saat menghadiri pertemuan yang disiarkan oleh televisi pemerintah juga mengamini keberhasilan obat buatan dalam negeri itu.
Ia mengatakan, sekitar 80 persen pasien yang kritis akhirnya sekarat. Di Kuba, dengan menggunakan dua obat itu, 80 persen pasien yang kritis atau dalam kondisi serius berhasil diselamatkan.
Meski begitu, ilmuwan setempat mengingatkan bahwa dibutuhkan penelitian terkontrol dengan skala lebih besar demi menguatkan pengetahuan mengenai keamanan dan kemanjuran obat tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News