Prancis Hanya Terjebak dalam Perang Buntu di Mali, Kok Bisa?

GenPI.co - Prancis yang sedang berperang melawan kelompok militan di Mali dianggap terjebak dalam perang buntu. Sebab, tidak ada ancaman teroris terhadap Prancis yang pernah datang langsung dari Sahel, Afrika.

Harian Prancis L'Opinion dalam editorialnya pada hari Selasa (29/12/2020) melancarkan kecaman terhadap kehadiran militer Prancis di Mali, sehari setelah kematian tiga tentara Prancis yang tergabung dalam pasukan Barkhane.

BACA JUGA: Rencanakan Serangan Saat Tahun Baru, 35 Anggota ISIS Ditangkap

"Quentin, Dorian dan Tanerri berusia 21, 23 dan 28 tahun. Seperti 50 tentara lain sebelumnya, ketiga pemuda Prancis ini tidak akan kembali dari Mali, di mana selama hampir delapan tahun, negara kami telah terjebak perang tanpa akhir," demikian pernyataam wartawan Jean-Dominique Merchet dalam editorialnya berjudul Kematian di Mali: Sudah Cukup!

Tiga tentara Prancis tewas di Mali timur setelah kendaraan lapis baja mereka menabrak alat peledak improvisasi (IED). Insiden itu terjadi dalam misi pengawalan antara Hombori dan Gossi, dekat perbatasan dengan Niger dan Burkina Faso.

Merchet mengatakan tidak ada ancaman teroris terhadap Prancis yang pernah datang dari Sahel. "Konflik hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi dengan kelompok teroris, yang pada kenyataannya adalah pemberontakan yang bangkit dari sejarah pra-kolonial di Sahel," jelasnya seperti dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (31/12/2020).

"Mungkin penting untuk melakukan intervensi di Mali seperti yang dilakukan Francois Hollande pada 2013. Kesalahannya adalah tetap di sana, karena sekarang kami tidak lagi tahu bagaimana cara pergi. Atau lebih tepatnya bagaimana berpakaian dengan cara yang rapi apa yang akan menjadi pengakuan. kegagalan," tambah dia.

BACA JUGA:  Ramalan Bill Gates, Tahun 2021 Katanya…

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News