
Tetapi Honduras tidak menanggapi secara langsung permintaan Guatemala. Institut Migrasi Nasional Honduras hanya menerangkan pihaknya telah memperkuat tiga titik perbatasan antara kedua negara dengan pengawas imigrasi.
Eksodus kolektif bulan ini adalah yang terbaru dari beberapa kelompok migran dalam tiga tahun terakhir.
Awalnya, beberapa kelompok besar yang terdiri dari ribuan migran dan pencari suaka berhasil mencapai perbatasan selatan AS, tetapi kelompok baru-baru ini telah dihentikan polisi Guatemala.
BACA JUGA: 100 Wanita Arab Saudi Jadi Insinyur Militer, Ini Penampakannya
Beberapa orang Amerika Tengah berharap tindakan keras terhadap migrasi dan suaka akan mereda begitu presiden terpilih AS Joe Biden menjabat.
Namun, banyak analis di kawasan itu memperkirakan tekanan AS pada pemerintah Meksiko dan Amerika Tengah untuk membentengi perbatasan mereka dan memblokir kelompok itu agar tak terus berlanjut.(*)
Superman Ada di Indonesia, Ternyata Begini Awal Mulanya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News