"Komunitas intelijen (AS) menilai dengan keyakinan tinggi bahwa petugas Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menggunakan agen saraf untuk meracuni pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
Di antara mereka yang masuk daftar hitam Departemen Keuangan AS ada Alexander Bortnikov, direktur FSB, Andrei Yarin, kepala direktorat kebijakan domestik Kremlin; dan wakil menteri pertahanan Aleksey Krivoruchko dan Pavel Popov.
Departemen Keuangan juga mengatakan bahwa pihaknya memasukkan Sergey Kiriyenko ke dalam daftar hitam, mantan perdana menteri yang sekarang menjadi wakil kepala staf pertama Putin; Alexander Kalashnikov, direktur Layanan Penjara Federal Rusia; dan Jaksa Agung Igor Krasnov.
Akibatnya, semua aset dari tujuh di bawah yurisdiksi AS dibekukan dan orang AS pada umumnya dilarang untuk berurusan dengannya. Selain itu, setiap orang asing yang dengan sengaja memfasilitasi transaksi yang signifikan bagi mereka berisiko dikenakan sanksi.
BACA JUGA: Menggetarkan Jiwa, Sabda Paus Fransiskus Bikin Myanmar Sungkem
Tidak jelas apakah ketujuh orang itu memiliki aset AS, sehingga sulit untuk menilai apakah dampak sanksi akan lebih dari sekadar simbolis.
"Kami juga mengulangi seruan kami kepada pemerintah Rusia untuk membebaskan Navalny," kata juru bicara tersebut.(*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News